Monday 4 May 2015

Admin story part 2

Semenjak itu sudah 3 bulan aku tidakmau menemuinya bagiku dia hanya memanfaatkan ku...

Setelah beberapa bulan orang tuanya naik jabatan dia semakin tidak terkontrol kelakuannya semena mena kepada temannya

Dia anggap bahwa temannya adalah budaknya.. dan dia sebagai raja

Hal tersebut terjadi hampir satu semester..

Hingga kedua orang tuanya meninggal karena sakit

Namun sugeng tidak sedikitpun sedih akan kematian kedua orang tuanya.. dia malah senang karena dia mendapatkan uang pensiunan kedua orang tuanya serta asuransi kematian yang nilainya sangat banyak

Dengan tanpa rasa bersalah ia hamburkan uang itu untuk hal hal yang tidak baik

Dia selalu membolos hingga di keluarkan dari sekolaH

Dua tahun berlalu. Aku bersama temanku sudah menduduKi perguruan tinggi.. aku hampir saja melupakan sugeng hingga salah satu temanku membahas tentang masa masa sma kita

"Eh bro dari mana aja anak anak udah nunggu"
"Maaf gw habis makan laper"
"Eh reuni yuk gimana sesekali pamer kalo kita udah masuk perguruan tinggi yang bagus"
"Gampang lah kapan kapan aja lagi bokek"
"Eh iya lu tau kan anak yang namanya sugeng?"
"Sugeng siapa"
"Halah si sugeng itu lo yang. Dikeluarin dari sekolah"
"Oh iya.. aku inget kenapa?"
"Gapapa aku pengen tau keadaan nya dia gimana sekarang toh warisan ortunya banyak. Pasti dia kaya raya sekarang nggak kayak kita harus usaha dulu demi kekayaan"
"Mungkin aja sih udah ayo pulang"

Akhirnya aku pergi dan menuju rumah .

Karena terlalu lelah aku kurang fokus dalam mengendarai sepeda motorku.
Secara tidak sengaja aku hampir menabrak seorang pejalan kaki yang terlihat tidak karuan penampilannya

Karena merasa bersalah aku mengajaknya makan di warunng terdekat

"Kamu denu kan?"
"Kamu kok tau namaku"
"Maafin aku den aku sudah memperlakukanmu dan teman teman mu seperti seekor binatang"
"Kamu siapa"
"Aku sugeng den"
"Sugeng !!! Mengapa kamu jadi begini?"
"Di saat sma aku menghamburkan hampir seluruh uangku hingga aku harus menjual rumahku, karena aku mendapatkan hasil yang banyak dari menjual rumah, ku gunakan uang itu untuk membuat sebuah usaha kecil, namun tempat usahaku mengalami kegagalan dan aku mengalami bangkrut"
"Yasudah geng sabar saja masih ada kesempatan lagi buat kamu berubah"
" iya terimakasih den"

Setelah kami makan aku pun langsung kembali ke rumah dan esoknya

Temanku memberi tahuku bahwa sugeng telah meninggal bunuh diri malam kemarin

No comments:

Post a Comment